
Sampah sudah menjadi sebuah masalah umum yang sering dibiarkan berlarut-larut. Banyak metode digunakan untuk mengurangi sampah plastik. Salah satu metode yang dinilai cukup menjanjikan adalah dengan mengadopsi konsep material biodegradable. Melalui material biodegradable, bukan hanya sampah plastik saja yang terkurangi volumenya, namun juga mendukung keberlanjutan lingkungan dengan kondisi yang lebih baik dan sehat. Artikel ini akan menjelaskan mengenai definisi dari material biodegradable, contoh dari material biodegradable, manfaatnya dan yang terakhir, perbedaan mendasar antara material biodegradable dan non-biodegradable. Baca artikel berikut untuk informasi selengkapnya!
Apa Itu Material Biodegradable?
Material Biodegradable merupakan sebuah istilah yang merujuk pada bahan atau produk dapat dimanfaatkan oleh mikroorganisme seperti bakteri atau jamur menjadi senyawa-senyawa alami, seperti air, karbondioksida, dan biomassa. Proses pengubahan suatu bahan atau produk menjadi senyawa-senyawa alami ini tidak akan meninggalkan sisa atau residu yang membahayakan. Proses ini juga terjadi dalam kurun waktu yang relatif cepat daripada menggunakan bahan atau produk non-biodegradable. Bila disederhanakan, biodegradable adalah bahan bahan atau produk yang dapat terurai dengan sendirinya menggunakan bantuan mikroorganisme. Biodegradable dinilai dapat menjadi solusi alternatif untuk mengurangi polusi udara sehingga mendukung adanya lingkungan yang berkelanjutan.
Contoh Bahan Biodegradable
1. Kayu
Salah satu bahan biodegradable adalah kayu. Jenis kayu seperti kayu jati, kayu pinus, dan cemara sering dimanfaatkan untuk pembangunan alat pada kontruksi, alat rumah tangga, dan furniture rumah. Dengan konsistensi terhadap penanaman pohon kembali setelah dimanfaatkan, hal tersebut dapat mengurangi pemicu terjadinya peubahan iklim yang ekstrem dan tetap berhasil mengadopsi konsep biodegradable dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bambu
Dengan pertumbuhan yang cepat dan kepemilikan struktur yang kuat, bambu dapat menjadi salah satu bahan alternatif pengganti plastik dan kayu untuk membuat beragam produk yang ramah lingkungan.
3. Kapas dan Rami
Dari industri pakaian yang pada umumnya menggunakan bahan buatan atau tekstil, kapas dan rami yang merupakan hasil alam dapat menjadi salah satu bahan yang mampu memberikan keberlanjutan pada lingkungan sekaligus memenuhi kebutuhan akan pakaian. Kapas nantinya diolah untuk selanjutnya ditenun dan menjadi bahan baku pembuatan pakaian.

Apa Saja Manfaat darI Adanya Biodegradable?
1. Mengurangi Sampah atau Limbah Plastik
Produk plastik yang mengadopsi konsep biodegradable dapat digunakan untuk mengurangi sampah plastik dikarenakan bahan dasarnya yang mudah untuk terurai lebih cepat dan tidak mencemari lingkungan sekitarnya. Plastik yang dikonsep dengan biodegradable dapat terurai dari waktu 6 bulan sampai dengan 5 tahun.
2. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Gas yang dihasilkan dari tumpukan sampak plastik konvensional menjadi salah satu pemicu adanya emisi gas rumah kaca. Gas metana turut berkontribusi dalam penipisan lapisan ozon yang berada di amtosfer dan pemanasan global. Oleh karenanya, dengan konsep biodegradable, plastik dapat lebih ramah lingkungan dan mudah untuk terurai.
3. Meningkatkan Kaulitas Tanah
Bahan dari biodegradable nantinya akan diuraikan oleh mikooroganisme. Hasil dari penguraian ini dapat dijadikan pupuk atau bahan yang mengandung nutrisi bagi tanah. Semakin kaya ‘gizi’ yang terserap dalam tanah, maka semakin baik pula kualitas tanah di lingkungan terkait. Hal ini mendukung tanaman untuk dapat hidup dalam lingkungan yang subur.
Perbedaan antara Biodegradable dan Non-Biodegradable
Ada beberapa perbedaan mendasar dan mencolok diantara biodegradable dengan non-biodegradable. Beberapa diantaranya adalah faktor penguraian. Bahan biodegradable lebih mudah terurai oleh mikroorganisme sedangkan non- biodegradable lebih susah untuk dekomposisi. Selanjutnya, bahan biodegradable dapat terurai dalam hitungan bulan ata tahunan saja sedangkan non-biodgradable membutuhkan waktu beratus-ratus tahun dahulu. Perbedaan lainnya adalah pada dampak lingkungan setelahnya. Bahan biodegradable cenderung tidak berbahaya dan ramah lingkungan, artinya minim menambah kerusakan. Sedangkan non-biodegradable berkontribusi tinggi dalam mengasilkan limbah pada TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

Melalui bahan biodegradable, kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari dapat terus terpenuhi sekaligus membantu meminimalisir lingkungan untuk tidak tercemar. Lebih lanjut, bahannya yang mudah terurai memberikan banyak damak positif, seperti mengurangi emisi gas rumah kaca, memperbaiki kulitas tanah, serta mengurangi sampah atau limbah plastik yang membutuhkan waktu beratus-ratus tahun untuk dapat terurai. Diharapkan dari adanya material biodegradable dalam kehidupan sehari-hari, maka pencemaran udara, air, atau tanah dapat dikurangi secara signifikan. Nah, seperti itulah penjelasan mengenai material biodegradable. Semoga bermanfaat dan selamat berkarya!
PT. Karya Merapi Teknologi
Follow sosial media kami dan ambil bagian dalam berkarya untuk negeri!
Instagram: https://www.instagram.com/kmtek.indonesia/
Facebook: https://www.facebook.com/kmtech.id
LinkedIn: https://www.linkedin.com/company/kmtek
Sumber:
Comments