top of page
Search
zanikurnia86

Penggunaan Sensor Gas Seri MQ2 dalam Dunia IoT (Internet of Things)


  Aktvitas sehari-hari akan terasa lebih ringan apabila tidak dilakukan sendirian. Baik bantuan dari tenaga manusia maupun tenaga mesin, keduanya dapat meringankan beban seseorang dalam suatu kegiatan. Namun, mengingat kecanggihan teknologi yang semakin menjamur dimana-mana, tenaga manusia merupakan opsi kesekian yang diambil. Saat ini, persentase penggunaan teknologi robotik, AI (artficial Intelligence), dan mesin naik. Bahkan, persentase pengguna internet per Januari 2024 mencapai 5,35 miliar dari total seluruh populasi dunia yang dilansir dari laman databoks.katadata.co.id menurut laporan terbaru We Are Social. Data ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang mulai sadar akan penggunaan teknologi. Salah satu sektor atau bagian teknologi yang ikut berkembang selaras dengan masifnya perkembangan teknologi adalah Internet of Things. Menurut data dari explodingtopics.com, salah satu statistik IoT yang menonjol pada tahun 2024 yakni ada lebih dari 15 miliar perangkat IoT yang terhubung di seluruh dunia. Dari 15 miliarperangkat IoT yang telah terhubung, mana saja yang sudah kamu ketahui? Akan lebih baik jika kamu mempelajari mulai dari dasar, contohnya dengan macam sensor. Sensor yang akan dibahas kali ini adalah Sensor Gas pada IoT. Simak untuk penjelasan lebih lanjut!

 

Apa Itu Sensor Gas?

Sensor Gas dalam konteks Internet of Things adalah sensor yang memiliki fungsi untuk mendeteksi kualitas udara atau bahkan gas yang ada di lingkungan sekitar. Ini dapat berguna untuk memonitoirng kebocoran gas yang mungkin terjadi. Meski gas yang bocor disertai dengan bau belerang, namun ada masa tertentu terkadang kita menyadarinya. Butuh pengingat lain yang memiliki sensitifitas tinggi dann akurasi monitoring yang tepat, Indera manusia tidak memiliki radar deteksi setepat itu, sehingga inovasi pada teknologi dapat dijadikan solusi. Kehadiran sensor gas dalam teknologi IoT memberikan output yang baik untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna dalam pemeliharaan rumah.  Sensor Gas ini dapat kamu akses kegunaannya menggunakan hardware tambahan yakni mikrokontroler. Ada banyak jenis mikrokontroler yang tersedia, namun untuk permulaan, mikrokontroler yang sering digunakan adalah Arduino Uno. Opsi mikrokontroler lain contohnya ESP8266 atau ESP32 yang merupakan famili dari NodeMCU. Kabar baiknya, kamu juga dapat akses Sensor Gas dengan Mappi32 yang merupakan mikrokontroler asli buatan dari anak bangsa. Sensor gas ini digunakan untuk pemakaian di dalam ruangan atau indoor saja.

Mengenal Pinout pada Sensor Gas

Perkenalan Pinout dan Fitur pada Sensor Gas kali ini adalah MQ2. Sensor ini merupakn sensor yang sering digunakan dalam praktik  IoT sensor gas dan seri MQ lainnya. Menurut repositoryunikom.ac.id, Sensor Gas MQ2 ini dapat mendeteksi polutan di udara, diantaranya adalah Gas LPG, Alkohol, Asap, Metana, Hidrogen, Propana, dan Karbon Monoksida.

Pada Sensor Gas MQ2 terdapat empat macam poinout yakni VCC, GND, A0, dan D0. Keempatnya merupakan pinout yang nantunya dikoneksikan dengan pinout yang ada di mikrokontroler. Untuk VCC, bisa dihubungkan dengan pin 5V pada mikrokontroler, VCC ini beraliran positif.Untuk Ground atau GND, koneksikan dengan pin GND pula pada mikrokontroler. Pin A0 dan D0 koneksikan dengan A0 dan D0 mikrkontroler. Sebagai awal pembelajaran, direkomendasikan untuk memakai Arduino Uno terlebih dahulu. Selain itu, pada Sensor Gas MQ2, terdapat Digital Output LED, Power LED, dan Potentiometer (potensiometer).

 

Cara Kerja Sensor Gas MQ2 untuk Deteksi Gas

Cara kerja sensor gas MQ2 untuk mendeteksi kebocoran gas cukup sederhana. Disini, komponen hardware penunjang lainnya adalah mikrokontroler Arduino Uno, breadboard, kabel jumper, buzzer, dua aresistor, dan dua lampu LED. Dari bahan tersebut, nantinya sensor gas akan bekerja apabila sudah diisi dengan kode program. Sensor ini dapat diletakkan di dalam ruangan yang pada ceritaya, terjadi suatu kebocoran gas, contohnya Gas LPG. Sensor akan dengan responsif dan sensitifitas tinggi mendeteksi adanya gas yang bersifat anomali dan mentrasmisikan data hasil monitoringnya menuju chip mikrokontroler Arduino Uno yang operasinya dibantu oleh kode program. Dari Arduino Uno, data akan dikirimkan menuju buzzer dan lampu LED yang sudah terpasang. Buzzer akan secara otomatis mengeluarkan bunyi sebagai eraly warning atau peringatan kepada penggunanya. Lampu akan menyala sebagai bentuk dari peringatan selain buzzer, keadaannya jika digambarkan mungkin akan mirip dengan sirine pada ambulance. Jika kamu mnambahkan LCD, kamu dapat memantau data yang dihasilkan dari monitoring secara real-time dan continue, atau kamu dapat melihatnya melalui Serial Monitor pada Arduino IDE.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa teknologi membawa kehidupan menjadi lebih mudah dikendalikan, lebih hemat waktu dan biaya. IoT merupakan sektor dari teknologi yang sangat menjanjikan di masa yang akan datang, baik utuk penggunanya apalagi pengambangnya. IoT mengubah beberapa cara manusia dalam beraktifitas dan menghadapi masalah, contohnya adalah Sensor Gas MQ2. Sensor Gas MQ2 memberikan penawaran tingkat keamanan dan monitoring real-time, membuat data yang dihasilkan memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Datanya dapat dipercaya dan manfaatnya dapat langsung dirasakan apabila di lingkungan terdapat kebocoran gas. Sensor Gas akan bekerja responsif dan cepat tanggap untuk membantu manusia dalam pemeliharaan keselamatan di dalam ruangan atau indoor, sesuai dengan penempatannya. Nah, seperti itulah penjelasan mengenai perkembangan teknologi quantum computing. Semoga bermanfaat dan selamat berkarya!

 

PT. Karya Merapi Teknologi


Follow sosial media kami dan ambil bagian dalam berkarya untuk negeri!

 

Sumber:

379 views0 comments

Comments


bottom of page