top of page
Search

Membahas 4 Jenis Sensor dalam Internet of Things (IoT)

zanikurnia86
Internet of Things_KMTek
Sumber: www.linknet.id

IoT atau Internet of  Things memberikan banyak kemudahan bagi penggunanya. Modernisasi semakin masif di era teknologi industri 4.0. Dalam perkembangannya, Internet of Things dilengkapi dengan berbagai perangkat canggih yang terus mengalami pembaharuan, contohnya adalah sensor. Seperti yang sudah diketahui, bahwa terdapat berbagai macam jenis sensor yang ada di dunia IoT. Secara umum, sensor-sensor tersebut digunakan sebagai parameter atau alat ukur dari suatu penelitian. Data yang dibutuhkan dari lingkungan dapat ditangkap secara langsung menggunakan bantuan sensor. Jika kamu baru ingin belajar tentang Internet of Things, kamudaoat memulainya dengan mengenali jenis-jenis sensor yang ada. Nah, pada kali ini, kita akan membahas 4 jenis sensor Internet of Things yang marak digunakan dalam praktik atau proyek miniatur sederhana.

 

Apa Itu Sensor dalam IoT (Internet of Things)?

Sensor dalam IoT adalah suatu hardware atau perangkat keras yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang berasal dari lingkungan. Biasanya, sensor dalam IoT akan ditunjang dengan perangkat keras lain, contohnya mikrokontroler, breadboard, kabel jumper, dan dilengkapi dengan kode program yang harus diinputkan developer. Sensor tersebut bekerja secara otomatis dengan interval waktu tertentu sesuai dengan kode program yang diberikan. Jika kamu tertarik menggeluti peran sebagai developer IoT, kamu tidak hanya harus memahami kode program atau codingnya saja, namun pemahaman merangkai setiap komponen hardware dan jenis-jenis sensornya juga patut diperhatikan.

 

Jenis-Jenis Sensor dalam Dunia IoT yang Sering Digunakan

1. Sensor Ultrasonik

Sensor Ultrasonik merupakan sensor yang digunakan untuk mengukur jarak. Sensor ini bekerja dengan memanfaatkan gelombang ultrasonik. Pengukuran jarak dapat lebih efisien dan efektif dikarenakan sensor ultrasonik tidak peru sentuhan fisik atau intervensi manual dari manusia. Sistemnya bekerja secara otomatis apabila ada objek yang begerak mendekat atau menjauh dari sensor. Nah, untuk menyempurnakan proyek, terkadang penggiat IoT menambahkan komponen hardware lain. Sebagai contoh implementasi sederhananya, kamu dapat set-up lampu LED berwarna merah akan menyala apabila objek terlalu dekat dengan sensor dan lampu LED hijau bergantian menyala saat objek sudah dalam radar yang aman dari sensor. Konsep ini dapat digunakan dalam proyek miniatur mercusuar.

Sensor Ultrasonik_KMTek
Sensor Ultrasonik (Sumber: id.aliexpress.com)

 

2. Sensor Soil Moisture

Jenis sensor kedua yang kita bahas kali ini adalah sensor soil moisture. Selaras dengan namanya, sensor ini digunakan untuk mengukur atau memontoring kelembapan tanah di suatu wilayah. Sensor soil moisture ini sering diimplementasikan dalam proyek penyiraman tanaman otomatis untuk kepentingan pertanian dan perkebunan. Jika mengusung  konsep penyiram tanaman otomatis, sensor ultrasonik akan dikombinasikan dengan pompa air. Singkatnya, sensor soil moisture akan dimasukkan ke dalam tanah. Sensor tersebut akan memonitoring dan mendeteksi bagaimana kondisi dari tanah tersebut. Jika tanah dalam kondisi kering, sensor akan mengirimkan data pada mikrokontroler (contohnya Arduino, NodeMCU, Mappi32) untuk selanjutnya diproses. Pompa air akan menyala jika kondisi tanah kering secara otomatis dan kembali off apabila tanah dirasa sudah memilii kelembapan yang optimal. Hal ini akan berlangsung secara looping atau berulang disesuaikan dengan kondisi tanah.

Sensor Soil Moisture_KMTek
Sensor Soil Moisture (Sumber:www.indotrading.com)

3. Sensor Inframerah

Sensor satu ini digunakan untuk mengukur radiasi inframerah di lingkungan sekitar. Cara kerja sensor ini memanfaatkan pantulan dari radiasi indramerah dan sistem transmitter atau sistem pemancar. Sensor inframerah ini memiliki 3 port yakni VCC, GND, dan OUT yang ketiganya memiliki koneksinya masing-masing. Implementasi untuk sensor ini cukup banyak, namun yang paling sederhana dapat kamu amati di sistem kasir. Biasanya, penjaga kasir akan menyodorkan barang dengan barcode tertentu ke sensor inframerah.bUntuk proyek miniatur dalam IoT, sensor ini sering digunakan untuk mengetahui berapa jumlah barang. LCD atau Serial Monitor akan menampilkan jumlah satuan dari barang tersebut apabila barang didekatkan pada sensor inframerah.

Sensor Inframerah_KMTek
Sensor Inframerah (Sumber: sariteknologi.com)

4. Sensor Cahaya

Sensor Cahaya lebih dikenal dengan sebutan sensor LDR atau Light Dependent Resistor. Sensor ini merupakan sensor yang digunakan untuk mengukur inteensitas cahaya di suatu ruangan. Sensor LDR sering dimanfaatkan dalam proyek "on atau off lampu" secara otomatis. Sensor ini dapat di setting jika intensitas cahaya di sekitar sensor menurun atau gelap, maka lampu akan menyala otomatis dan sebaliknya, jika intensitas cahaya di sekitar sensor naik atau terang maka lampu akan mati dengan otomatis juga. Ini memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk tidak perlu repot lagi menghidup-matikan lampu. Sensor ini sangat cocok untuk praktik mengimplememtasikan Sensor LDR dengan sederhana. Sensor LDR juga dapat dipasang pada rangkaian elektronika rumit yang memiliki komponen lampu di dalamnya.


Sensor Cahaya_KMTek
Sensor Cahaya atau LDR (Sumber: www.arduinoindonesia.id)

  Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kemajuan teknologi memberi banyak manfaat kepada umat manusia, salah satunya adalah keberagaman sensor di dunia IoT atau Internet of Things yang saat ini dapat diakses dengan mudah oleh setiap orang. Inovasi yang ada harus dimanfaatkan sebaik mungkin demi terciptanya efisiensi dan efektifitas dalam hidup, terutama dalam pekerjaan sehari-hari. Setiap sensor yang sudah ada tentu memiliki peranannya masing-masing. Perlu diingat bahwa semua sensor, baik itu sensor ultrasonik, sensor soil moisture, sensor inframerah, sensor LDR atau Light Dependent Resistor, dan sensor-sensor lainnya tentu tidak dapat berdiri sendiri. Ada banyak komponen hardware lain sebagai satu kesatuan untuk mendukung sensor bekerja dengan baik dan sesuai kegunaannya. Nah, seperti itulah penjelasan mengenai 4 jenis sensor yang ada pada Internet of Things (IoT). Semoga bermanfaat dan selamat berkarya!

 

PT. Karya Merapi Teknologi


Follow sosial media kami dan ambil bagian dalam berkarya untuk negeri!

 

Sumber:


 
 
 

Comments


Kami fokus dalam mendukung IoT Enthusiast untuk berkarya dan menghasilkan solusi teknologi, dari dan untuk negeri. Dalam perjalanannya, kami percaya bahwa kolaborasi menjadi kunci dalam menghasilkan karya yang bermanfaat bagi bangsa.

Phone: +62 813-9666-9556

Email: contact@kmtech.id

RESOURCES

  • YouTube
  • Instagram
  • Facebook
  • LinkedIn

© 2023 by KMTek

bottom of page